China akan mencetak sejarah baru dalam dunia perkembangan teknologi antariksa. Kemarin Negeri Panda itu telah menancapkan langkah pertama membangun sebuah stasiun antariksa, setelah meluncurkan modul eksperimental tak berawak,menjelang perayaan hari kemerdekaan.
China melihat program antariksa yang ambisius sebagai simbol status globalnya. Modul bernama Tiangong 1 atau Istana yang Menyenangkan itu diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Provinsi Gansu sekitar pukul 21.16 waktu setempat (20.16 WIB) tadi malam. Koran dan situs di China memasang berita rencana peluncuran itu di halaman depan mereka,sementara televisi milik pemerintah mulai menghitung mundur peluncuran itu sejak kemarin pagi dan memberikan banyak slot tayangan untuk liputan peluncuran itu.
Modul tak berawak seberat 8,5 ton itu akan menguji serangkaian operasi antariksa sebagai langkah awal, sebelum membuat sebuah stasiun antariksa pada 2020. Tiangong 1 diluncurkan bersama roket pendorong Long March 2F yang akan menempatkan modul itu di jalur orbit di sekitar Bumi,beberapa ratus meter dari permukaan planet ini. Modul itu lantas akan beroperasi dengan mode otonomi, yang dimonitor dari darat.BBC melaporkan,setelah itu,dalam beberapa pekan ke depan, China akan meluncurkan pesawat antariksa tak berawak lainnya, Shenzhou 8, dan kemudian berusaha menghubungkan keduanya.
Kemampuan penyatuan dan perlabuhan ini adalah sebuah syarat jika struktur lebih besar dirakit di orbit.Dengan mengasumsi bahwa proses ini berjalaan lancar, dua misi berawak-Shenzhou 9 dan 10- akan mengikutinya pada 2012. Teknologi berlabuh di antariksa itu sulit dikuasai karena dua pesawat, yang berada di orbit sama dan mengelilingi Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 km/jam harus dilakukan bersamaan untuk menghindari keduanya saling saling menghancurkan.
Kepada AFP, periset Prancis Isabelle Sourbes-Verger menuturkan, sistem perlabuhan yang berfungsi dengan baik akan menempatkan China dalam posisi yang potensial untuk suatu hari mengakses Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Namun, dia memperingatkan hal itu tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu lima tahun ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar