antisipasi kemacetan lalu lintas di Ibukota

Polda Metro Jaya mengalihkan sejumlah arus lalu lintas kendaraan di sejumlah jalan protokol di wilayah DKI Jakarta, sebagai antisipasi kemacetan akibat aksi massa bertepatan dengan 100 hari pemerintahan.

Informasi yang diperoleh dari Traffic Management Center (TMC) yang menjadi Pusat Komando dan Pengendalian Lalu Lintas Jakarta menyebutkan, pengalihan arus lalu lintas terutama akan dilakukan di jalan utama yang akan menjadi tempat utama aksi massa, yakni di Bundaran Hotel Indonesia (Jl MH Thamrin), depan Istana Presiden (JL Medan Merdeka Utara), Istana Wakil Presiden (Jl Medan Merdeka Selatan), gedung DPR/MPR (Jl Gatot Subroto), serta Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jl HR Rasuna Said, Kuningan.

Pengalihan arus itu akan dilakukan jika arus lalu lintas di ruas jalan tersebut benar-benar padat akibat aksi massa.

Rencana pengalihan arus lalu lintas tersebut adalah dari arah Senayan menuju Bundaran HI akan dialihkan ke Jl Bendungan Hilir, Pejompongan menuju Tanah Abang. Kendaraan menuju Bundaran HI dari arah Senayan juga bisa dialihkan melalui Dukuh Atas menuju Tanah Abang. Sedangkan dari arah sebaliknya, Bundaran HI menuju Senayan, kendaraan dialihkan menuju Sarinah menuju Tanah Abang.

Kendaraan dari arah Harmoni-Kota menuju depan Istana Merdeka dialihkan ke Jl Cideng, Tanah Abang atau Jl Juanda, sedangkan kendaraan dari arah Salemba menuju Bundaran HI dialihkan melalui Jl Diponegoro menuju Kebon Sirih.

Sementara di kawasan Gedung DPR dialihkan dari arah Grogol melalui Permata Hijau menuju Blok M. Arah sebaliknya, dari Cawang ke Senayan dialihkan melalui Jl Sisingamangaraja.

Rencananya, sebanyak 54 elemen massa yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih akan melakukan aksi damai di sejumlah tempat di Jakarta, untuk menyuarakan aspirasi bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.

Dan Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja dan aparat Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat diingatkan agar lebih tanggap dan jeli terhadap kemacetan lalu lintas yang selalu terjadi setiap jam berangkat dan pulang kantor atau sekolah.
”Wilayah Jakpus ini jantungnya Ibukota yang banyak dipenuhi pusat Pemerintahan, Perdagangan serta jasa dan setiap hari menjadi daerah tujuan masyarakat dari berbagai penjuru kota dan Bodetabek. Karenanya aparat terkait harus pandai menyikapi dan menyiasatinya”, tegas Walikota Jakpus, H Saefullah, saat apel kesiapsiagaan Pemerintah Kota Jakpus, di Silang Monas.
Kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan, HS Budiyono, dan pelaksana harian Kepala Satpol PP Jakpus, Syahdona, diminta Saefullah selalu berusaha memperbaiki kinerjanya dengan belajar dari pengalaman dan situasi yang terjadi di lapangan setiap harinya.
Pada saat-saat mendekati jam padat lalu lintas, para pimpinan kedua tersebut harus tanggap dan lebih awal menempatkan anggotanya pada titik-titik kemacetan sebelum kemacetan itu terjadi. Dengan demikian jika situasi mulai menunjukan kemacetan, para anggota di lapangan bisa lebih cepat melakukan antisipasi, sehingga kemacetan bisa diminimalisir.Diakui jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jakpus setiap harinya terus bertambah, sementara penambahan badan jalan seperti jalan tembus atau alternatif dirasakan sangat lamban, bahkan nyaris tak ada akibat keterbatasan lahan. Hal ini, menjadi tantangan jajaran Satpol PP dan Perhubungan untuk mencarikan solusi, setidaknya mengurangi tingkat kemacetan.
Menyinggung penanggulangan bencana, menurut Saefullah, pihaknya sering mendapatkan informasi kurangnya optimalnya penanggulangan bencana di Jakpus, seperti keterlambatan dalam penanganan genangan air, pohon tumbang, maupun musibah kebakaran. Karenanya saat apel yang diikuti 850 aparat terkait, seluruh jajaran diminta untuk lebih proaktif dan profesional.
”Saya minta kedepan upaya penanggulangan bencana dapat dilakukan secara baik dan tetap, mengikuti prosedur yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas. Dan harus diingat, kepentingan masyarakat harus selalu diprioritaskan”, tegas Saefullah.
Untuk penanggulangan bencana di Jakpus, Saefullah juga memerintahkan Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakpus, Haryadi, mengkoordinasi unit-unit terkait. 
Pada apel kesiapsiagaan itu, Saefullah juga mengingatkan Kepala Sudin Kesehatan, dr Angliana Dianawati, bisa lebih optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, utamanya mereka yang terkena musibah banjir dan bencana lainnya.Sementara Kepala Sudin Sosial, Irene, diminta untuk mampu menekan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Tidak ada komentar: