5 Penyebab Pria takut berkomitmen

Apa alasan seorang pria /cowok takut atau enggan berkomitmen? Apa penyebab seorang laki-laki takut dengan komitmen?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Weisman, jumlah pria berusia 40-44 tahun yang belum pernah menikah hanya 6 persen di tahun 1980. Yang mengejutkan, jumlah itu meroket menjadi 17 persen pada tahun 2000. Artinya, tantangan bagi perempuan zaman sekarang untuk mengajak pasangannya ke pelaminan juga semakin bertambah besar.

Untuk Anda yang ingin mengetahui apa saja alasan pria takut berkomitmen, pemaparan berikut mampu menjawabnya:


Tak ada lagi kebebasan
Pria identik dengan sosok makhluk yang senang berpetualang. Menurut sebagian pria, ketika mereka telah menyatakan komitmennya pada pujaan hati, maka sebagian kebebasan pun akan sedikit hilang. Salah satunya, acara bermain golf di sabtu sore. Mereka yang sudah memiliki ikatan asmara, tak lagi bisa melakukannya. Tak hanya itu saja, acara hang out bersama teman-teman pun akan semakin berkurang.

Mungkin bagi Anda, komitmen berarti keamanan, masa depan, pernikahan dan anak-anak. Sedangkan lelaki memandang komitmen adalah kebebasan yang dikendalikan. Kebebasan untuk menentukan pilihan, dalam pekerjaan, teman perempuan, waktu dan jalan hidup. Seorang lelaki yang sudah menikah tidak mungkin meninggalkan perkerjaannya begitu saja jika ia merasa tidak cocok karena dia harus menafkahi keluarga. Atau mereka merasa tidak akan memiliki waktu untuk diri sendiri atau berkumpul dengan teman-teman, karena harus segera pulang ke rumah.

Tidak percaya wanita

Faktor pengalaman sering disebut-sebut sebagai salah satu alasan yang membuat pria takut berkomitmen. Kegagalan saat menjallin kisah cinta membuat pria takut dan tak lagi bisa memercayai seorang wanita.

Konon, kaum adam takut berkomitmen karena beranggapan bahwa wanita hanya melihat mereka dari segi status sosial, materi, fisik, atau berbagai hal lainnya. Hal inilah yang membuat pria enggan berkomitmen dengan pasangannya.

Cemas Menghadapi Kata "Selamanya"
Selamanya? Itu berarti Anda akan tinggal bareng degan orang yang sama selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, hingga salah satu dari Anda menyelesaikan "kontrak hidup" di dunia ini. Wajah yang menghantar Anda tidur di malam hari dan bangun tidur setiap hari adalah wajah yang itu-itu juga. Anda pun mesti berbagi segala-galanya dengan pasangan, selama Anda berdua masih tinggal di bawah satu atap.

Menurut Carl Weisman, penulis buku So Why Have You Never Been Married? Pernyataan "hidup berdua selamanya" itu seringkali membuat pria jengah ketika diajak membawa hubungan pacaran ke jenjang yang lebih serius. Pada saat kaum Hawa melayang dimabuk cinta dan tidak memusingkan definisi kata "selamanya", kaum Adam justru sebaliknya. Kecenderungan berpikir secara logis membuat mereka mencacah arti kata "selamanya" ke dalam hitungan tahun atau bahkan hari, dan membayangkan apakah dirinya mampu bertahan selama jangka waktu tersebut untuk mendampingi satu orang yang sama.

Belum menemukan yang pas
Seperti perempuan yang selalu mencari mr. right, laki-laki juga ingin menemukan mrs. right. Anda dan dia memang telah pacaran cukup lama, namun jika ia belum mengatakan untuk berkomitmen dengan Anda, bisa jadi si dia belum yakin Anda adalah perempuan yang tepat.

Meski menjalani hubungan yang serius, tapi tak semua pria mudah melontarkan komitmen, terlebih bila dia belum menemukan pasangan yang pas di hatinya.

Belum mapan
Kemungkinan yang ditakuti pasangan adalah takut tidak bisa membiayai keluarganya dengan cukupi. Walau materi bukanlah hal terpenting di dunia, sebuah pernikahan menuntut sebuah kemapanan ekonomi.

--------------------------------------------------------------------------

Tak ada salahnya untuk bersabar dan memberi waktu kepada pasangan Anda untuk berpikir ulang apakah akan tetap menunda pernikahan atau tidak. Sementara itu, lebih baik Anda mengisi waktu dengan melakukan berbagai hal yang mampu meningkatkan kualitas diri Anda sebagai seorang pribadi. Pasalnya, sebagian besar pria lajang menyatakan akan mengakhiri masa lajangnya apabila telah menemukan pasangan yang tepat.

Makanya, ketimbang bete menanti kekasih mengubah pikiran, lebih baik Anda bersikap proaktif dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjadikan diri Anda seorang "wife material". Kalaupun bukan si dia yang menyambar kesempatan untuk mengajak Anda ke pelaminan, di luar sana akan selalu ada pria yang bersedia membuka hatinya bagi Anda.


Bagaimana, Apakah anda salah satu pria yang takut dengan komitmen itu?

Tidak ada komentar: