Gerakan Mahasiswa Makassar Tidak Substansial, Lebih Banyak Kekerasan
Salah satu aksi unjuk rasa mahasiswa di Parepare. Aksi mahasiswa akhir-akhir ini lebih banyak berujung kekerasan
Hal ini diungkapkan dalam dialog multipihak bertema Menggagas Alternatif Gerakan Mahasiswa Tanpa Kekerasan di Aula lanta 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (23/7/2011).
Adi Suryadi Culla mengatakan bahwa lahirnya kekerasan dalam aksi mahasiswa lebih merupakan akibat kurang penguatan moral dalam tradisi mahasiswa. "Kekerasan dalam aksi mahasiswa saat ini karena adanya kemerosotan moral," kata Adi Suryadi Culla.
Adi juga menilai bahwa lahirnya aksi kekerasan mahasiswa sebagai konsekuensi adanya ketidakadilan pemerintah yang dirasakan mahasiswa. namun akhir inim gerakan mahasiswa terkesan asal-asalan.
"Gerakan mahasiswa saat sekarang ini tidak berada pada tataran ideal, gerakan mahasiswa saat sekarang ini tidak subtansial dan cenderung insindental serta tidak memiliki pemikiran jangka panjang serta cenderung sebagai pencitraan saja,"kata Dr Adi Surydi Culla.
Sementara salah seorang Universitas Muslim Indonesia (UMI) Zakir Sabara yang juga hadir dalam dialog yang diselenggarakan Jurusan Hubungan Internasionl FISIP Unhas ini menilai bahwa gerakan mahasiswa masa kini tidak lebih disebabkan kerawanan kurangnya kapasitas intelektual mahasiswa yang berujung pada gerakan tunggangan bukan atas idelismenya.
"Menurut saya generasi mahasiswa yang kuliah pasca-2000 an ke atas, adalah generasi game-game, mereka have fun. Lebih informal atau gaul. Karakter mahasiswa di era kini, amat akrab dengan game," kata Zakir.
Sebagai konsekuensinya, aktivis 98 ini mengakui bahwa gerakan mahasiswa saat ini tidak murni gerakan mahasisiwa. "kita harus segera melakukan perubahan terhadap gerakanya yang mengerti saman. sekarang ini gerakan di kampus tidah hanya diarahkan pada kepentingan politik tapi mereka sudah ditunggangi oleh pemodal," Zakir menambahkan
Terkait aksi komunisme yang dialamatkan kepada aktivis Universitas Negeri Makassar (UNM), Zakir menilai bahwa kejadian tersebut tidak berdasar dan dinilai bukan model gerakan mahasisiwa.
"Baru-baru ini kita mendengar tiba-tiba ada komunisme di UNM dan gerakan ini dipahami untuk melawan pemerintah maka secara pribadi saya mengatakan bahwa Ini tidak logis ini bukan model gerakan mahasiswa," tuding Zakir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar